SANGGAU – Publik Kabupaten Sanggau kini tengah dihebohkan dengan pembongkaran Taman Sekayam, salah satu ruang terbuka hijau yang dibangun menggunakan APBD miliaran rupiah. Ironisnya, area yang sebelumnya menjadi ikon publik itu kini sudah rata dengan tanah dan diduga beralih fungsi menjadi bangunan kafe yang dikaitkan dengan anak Bupati Sanggau.
Sejumlah masyarakat mempertanyakan langkah pembongkaran tersebut. “Apakah sudah ada penilaian aset negara? Apakah ada berita acara resmi sebelum dilakukan pembongkaran?” ungkap salah seorang warga Sanggau yang enggan disebut namanya.
Hingga kini, jawaban dari pemerintah daerah belum jelas. Saat dimintai konfirmasi, Kabid Pasar Disperindagkop dan UM Sanggau, Andy Gustami, hanya berkomentar singkat: “Silakan hubungi Kepala Dinas.” Namun, Kepala Dinas Disperindagkop dan UM, Syarif Marwan, justru mengarahkan ke Sekda Sanggau. Sayangnya, Sekda tak kunjung bisa ditemui wartawan.
Kondisi ini semakin memperkuat kecurigaan publik adanya dugaan praktik “lempar batu sembunyi tangan” dalam kasus pembongkaran taman tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media menyebutkan, kasus ini sudah masuk meja Kejaksaan Negeri Sanggau. Kasi Intel Kejari Sanggau, Aldo, saat dikonfirmasi via pesan singkat, mengaku pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Inspektorat dan meminta waktu satu minggu untuk memberi penjelasan resmi.
Langkah Kejaksaan ini menjadi sorotan. Publik berharap aparat penegak hukum tidak setengah hati dalam menangani kasus yang menyangkut dugaan penyalahgunaan aset daerah ini. Jika ditemukan adanya perbuatan melawan hukum, bukan hanya aspek perdata, tetapi proses pidana harus ditegakkan.
“Jangan ada kesan kasus ini ditutup-tutupi. Uang rakyat jangan dikorbankan demi kepentingan pribadi,” desak sejumlah warga.(Tim/red)
Social Header