Breaking News

Tidak Di Perhatikan Bupati Sragen Puluhan Kios Wisata Air Panas Bayanan Mangkrak 2 Tahun Merugi


SUARA DAERAH SRAGEN – Pembangunan 25 kios di kawasan wisata Pemandian Air Panas Bayanan, Kabupaten Sragen, kini menjadi sorotan tajam karena kondisinya yang mangkrak dan tidak termanfaatkan. Fasilitas yang awalnya dibangun untuk menghidupkan ekonomi UMKM tersebut kini terbengkalai dalam kondisi tertutup dan pengap.

Informasi yang dihimpun, kios yang dibangun itu rampung akhir 2023. Lantas selama 2024-2025 pemanfaatan tidak optimal, justru cenderung ditelantarkan. Meski bangunan tampak masih baru, namun tidak terawat dan diabaikan. 

Keterangan warga sekitar, kios tersebut sebenarnya untuk penataan pedagang di areal bawah untuk lebih keatas dan dekat dengan area parkir. Namun lokasi nampaknya tidak menarik minat pengunjung untuk sekedar mampir. "Saya saja nggak dapat jatah, itu buat pedagang yang ada di bawah, maksudnya biar ditata ," ujar salah satu pedagang yang enggan disebut namanya. 

Kritik publik mengarah pada efektivitas penggunaan anggaran daerah untuk pembangunan kios yang kini justru menjadi beban pemeliharaan dan merusak wajah objek wisata Bayanan. Tanpa adanya terobosan besar, 25 kios tersebut terancam tetap menjadi bangunan kosong tanpa fungsi yang berarti.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi, secara terbuka mengakui bahwa kondisi puluhan kios tersebut saat ini tidak berjalan sesuai dengan rencana pembangunan semula. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan dituding menjadi faktor utama yang membuat para pedagang enggan bertahan.

"Bayanan memang kondisinya seperti ini. Kita juga memahami situasi di sana, kalau pedagang buka tapi tidak ada yang beli ya bagaimana," ujar Yusep saat dikonfirmasi mengenai mangkraknya aset daerah tersebut.

Yusep mengakui pihaknya tidak bisa memaksa para pedagang untuk segera membuka kembali kios mereka dalam waktu dekat. Fokus pemerintah kini baru sebatas mencoba menarik keramaian secara pelan-pelan melalui promosi digital harian, sembari menyusun rencana makro yang belum dipastikan rinciannya.

Yusep menyiratkan adanya kegagalan dalam menciptakan ekosistem wisata yang terintegrasi di masa lalu. Padahal, lokasi kios tersebut secara strategis berada dekat dengan titik penurunan penumpang (terminal), namun gagal menangkap potensi ekonomi yang ada. Bupati Sragen harus hadir bersama para pelaksana usaha dari UMKM agar menguntungkan dan ekonomi sehat di Sragen

Meskipun tercatat ada 27.630 pengunjung selama Januari hingga November 2025, angka tersebut rupanya belum cukup kuat untuk menjamin keberlangsungan usaha di 25 kios tersebut. 

Sebagai upaya "penyelamatan kini hanya bisa menjanjikan langkah-langkah administratif dan teknis sederhana untuk tahun depan. Langkah-langkah tersebut meliputi Penghijauan Ulang, dengan Melakukan penanaman pohon buah dan tanaman keras untuk memperbaiki estetika kawasan yang kini terlihat kurang menarik.

Kemudian Mencoba mempromosikan kembali Bukit Gong sebagai pemikat tambahan melalui konten di media sosial. Lantas Mengarahkan sekolah dan komunitas untuk melakukan kegiatan gathering guna memancing keramaian" terangnya 

Suyatno salah satu warga Bayanan, mengungkapkan bahwa dampak sepinya pengunjung wisata air panas ,para pedagang tutup kiosnya, ia juga menyebutkan bahwa semua kios tersebut sudah ada pemiliknya, karena sepi kios ditutup tidak berjualan takut rugi" tegas Suyatno.

Jurnalis Wahono.
© Copyright 2022 - SUARADAERAH.ID