Breaking News

Suami Marah Rumah Digempur Sampai Rata Tanah Gara-Gara Istri Selingkuh Terkuak dari CCTV


SUARA DAERAH SRAGEN – Beberapa waktu ini ramai di media sosial terkait sebuah rumah yang diratakan seorang suami karena istrinya selingkuh. Kisah pilu pengkhianatan ini terjadi di Dukuh Sidomulyo, Desa Karanganom, Kecamatan Sukodono. 

Sebuah rumah yang dibangun dengan susah payah selama 18 tahun, kini rata dengan tanah setelah dirobohkan oleh pemiliknya sendiri, Warseno,36, setelah sang istri, P, kepergok berselingkuh dengan teman dekatnya di dalam hunian tersebut.

Aksi nekat Warseno menggunakan alat berat Ekskavator untuk merobohkan rumahnya sendiri pada 21 Oktober lalu, sontak viral di berbagai platform media sosial Sragen, dari Instagram hingga TikTok.

Ironi pahit menyelimuti keputusan Warseno. Ia adalah seorang suami yang bekerja keras. Dia bekerja setiap malam sebagai satpam di kandang ayam, demi menafkahi keluarga. Rumah yang ia hancurkan adalah simbol perjuangannya, dibangun sejak awal pernikahannya, dengan biaya sekitar Rp 170 juta. "Ya manusia normal ya sakit hati to," ujar Warseno dengan nada terluka, Jumat (31/10/2025). 

"Istri selingkuh seperti itu mau nggak mau ya saya robohkan saja rumahnya. Katakanlah saya sudah dikhianati ya sudah." ujarnya pilu. 

Di satu sisi, Warseno banting tulang mencari nafkah, jauh dari rumah. Di sisi lain, sang istri menggunakan 'istana' hasil keringat suaminya sebagai tempat untuk berkhianat. "Alasannya mantan istri saya itu selingkuh di rumah yang saya tempati itu, kalau masalah perobohan rumah itu kan yang bangun bapak saya, tanahnya punya mantan istri saya. Jadi mau nggak mau harus saya bongkar." tuturnya. 

Warseno membeberkan bahwa perselingkuhan sang istri akhirnya terungkap berkat teknologi. Ia memasang CCTV di rumah, yang menangkap basah kelakuan sang istri saat ia sedang bekerja.
"Ketahuan selingkuh kurang lebih sekitar 16 Oktober 2025. Tahu selingkuhannya dari rumah itu saya pasangi CCTV," jelasnya.

Lebih menyakitkan lagi, pria idaman lain berinisial H, 46, bukan orang jauh, melainkan teman dekat Warseno sendiri, dan sudah berkeluarga—bahkan telah memiliki istri, anak, dan cucu.

Keputusan merobohkan rumah diakui Warseno diambil dalam keadaan sadar dan didorong oleh rasa sakit hati yang mendalam setelah 18 tahun berumah tangga. Bahkan, sang putra semata wayang berinisial D, 17, turut mendukung tindakan ayahnya.

"Anak saya lihat kelakuan ibunya justru anak saya nyuruh saya cari wanita lain yang benar benar tulus mencintai saya dan anak, dan anak saya juga merestui rumah dirobohkan," tegas Warseno. 

Mediasi yang sempat dilakukan oleh pihak desa, menurut Sekdes Karanganom, Sriyatno, tidak membuahkan hasil. "Sudah dimediasi tidak ada titik temu dan sakit hati," kata Sriyatno.

Pihaknya membenarkan bahwa tanah rumah itu milik mantan istri, sementara bangunan didirikan oleh orang tua Warseno atau ihak suami. Proses cerai kini sudah berlanjut hingga sidang kedua. 

Narasumber Warseno pemilik rumah , Sriyanto Sekretaris Desa Karanganom Kecamatan Sukodono Sragen.

Jurnalis Sriwahono 
www.suaradaerah.id
© Copyright 2022 - SUARADAERAH.ID