SUARA DAERAH SRAGEN—Di gedung Olahraga Diponegoro digelar ajang penghargaan bagi para pembuat terobosan, Sragen Award, kembali digelar. Perhelatan ketiga ini menjadi panggung bagi 85 inovator yang berhasil naik ke podium dari total 1.239 inovasi yang tercatat di Bumi Sukowati Kamis ( 27/11/2025)
Kepala Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan dan Riset Daerah (Bapperida) Kabupaten Sragen, Dwiyanto, meyakini event ini adalah salah satu cara agar budaya berinovasi terus berdenyut. "Sragen Award itu merupakan suatu event untuk memberikan apresiasi kepada inovator-inovator," kata Dwiyanto, saat ditemui usai acara.
Dia menegaskan, yang paling penting dari inovasi adalah dampaknya. "Tadi arahan Pak Bupati, impact full. Ada impact-nya terhadap melayani masyarakat."
Dwiyanto mengungkap, dari inovasi-inovasi yang diapresiasi dalam Sragen Award, dua di antaranya sudah menembus kancah nasional. Keduanya adalah Si Pelangi inovasi dari DPMPTSP yang menjadi juara satu yakni program Desa Kaliwedi.
"Keduanya sudah dikunjungi oleh Kementerian Dalam Negeri dan dari KemenPAN-RB," ujarnya.
Apresiasi ini bukan sekadar pajangan di lemari. Dwiyanto optimistis, para inovator terbaik ini akan terus didorong untuk berlaga di tingkat nasional, termasuk dalam ajang Innovative Government Award (IGA). "Alhamdulillah Sragen saat ini masuk 24 besar nasional untuk IGA," katanya.
Menatap IGA 2025, Dwiyanto bersikap teguh, "Harus optimistis!" Menurutnya, masuknya Sragen dalam 24 besar ini akan berlanjut dengan undangan ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari pemerintah pusat.
Disinggung soal keberlanjutan inovasi agar tidak hanya menjadi proyek sesaat, Dwiyanto menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sragen telah memiliki regulasi pengawalan.
"Kami sudah menggunakan Peraturan Bupati (Perbup) tentang inovasi. Bahkan, tahun ini Bapperida tengah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Inovasi. Nanti kita meningkat menjadi Perda Inovasi. Harapannya inovasi betul-betul kita kawal," tandasnya.
Sebagai koordinator, Bapperida bertugas mengawal dan mengevaluasi seluruh terobosan yang muncul. Dwiyanto memastikan bahwa inovasi yang dikembangkan haruslah bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya yang muncul di panggung penghargaan.
"Semua inovasi bermanfaat. Karena yang tampil di sini itu kan dua tahun terakhir yang inovatif. Yang sebelum-sebelumnya tetap berlanjut, ungkapnya
Lantas Tren inovasi di Sragen cukup menggembirakan. Dwiyanto mengklaim kualitas inovasi di Sragen terus meningkat. "Meningkat terus," tegasnya. Total inovasi yang tercatat saat ini mencapai 1.239 dan mencakup hampir semua bidang pemerintahan.
"Bidangnya banyak banget. semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kecamatan, desa/kelurahan, Puskesmas, hingga sekolah. Bahkan, masyarakat dan pelajar juga menjadi bagian dari inovator," ujar dia.
Meski baru kali ketiga digelar, Sragen Award dan ekosistem inovasi yang dikembangkan menunjukkan kuantitas yang signifikan. "Lumayanlah. Tiga tahun terakhir ini lumayan (drastis). Totalnya sudah 1.239," pungkas Dwiyanto.
Jurnalis Sriwahono.


Social Header