Breaking News

Peusaba Minta Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh Daftarkan Situs Kompleks Makam Qadhi Malikul Adil Di Kutaraja Jadi Cagar Budaya


Aceh Media Suara Daerah 28/08/2025
Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman meminta Pemerintah dan Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh menjaga Makam Situs Qadhi Malikul Adil di Kutaraja Banda Aceh. Sejak dulu kawasan Kutaraja adalah kawasan Inti Kesultanan Aceh Darussalam. 

"Ini adalah temuan yang mengagumkan! Bahkan data yang kita dapatkan berasal dari penelitian para peneliti Perancis", kata Ketua Peusaba 

Peusaba meminta Kawasan Situs Qadhi Malikul Adil terlindungi karena merupakan tokoh yang sangat penting dalam Kesultanan Aceh. 
Selama ratusan tahun sejarah Qadhi Malikul Adil sangat terkenal bukan hanya di Aceh, namun juga terkenal di kawasan Nusantara dan dunia, namun hanya satu makam yang ditemukan yang menyebutkan langsung Qadhi Al Qudah Qadhi Malikul Adil.

"Ini menandakan bahwa situs langka ini sangat luar biasa bernilai bagi dunia!", tegas Mawardi.

"Perlindungan situs sejarah ini sangat penting, jangan sampai situs sejarah hilang", sambungnya.

Dalam penelitian pihak Perancis banyak nisan Aceh yang tergusur bahkan sebelum Tsunami Aceh, baik karena perubahan alam, maupun sengaja dimusnahkan dengan alasan pembangunan perumahan, dihancurkan oleh proyek Pemerintah, dll.

Peusaba dalam beberapa hari terakhir juga mendapatkan Informasi bahwa ada beberapa Nisan penting era Kesultanan Aceh telah dipindahkan ketempat yang tidak terdeteksi, yang dilakukan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Padahal dari penelitian para ahli diketahui bahwa nisan-nisan yang dihilangkan itu adalah milik tokoh penting Aceh yang melawan imperialisme Portugis di Malaka. 

Ketua Peusaba mengkhawatirkan bahwa situs sejarah bakal banyak yang hilang jika hal ini terus  didiamkan.

Maka Ketua Peusaba meminta Balai Pelestarian Kebudayaan Aceh agar secepatnya bergerak mendaftarkan Kompleks Qadhi Malikul Adil jadi Cagar Budaya. 

Demikian juga nisan lain di Situs-situs sejarah yang terbengkalai yang telah ditemukan,  agar segera dilakukan pemasangan plang perlindungan, kemudian dilakukan langkah strategis dengan memperkenalkan situs sejarah kepada masyarakat  Aceh melalui sosialisasi baik itu situs berupa nisan, Kuta atau benteng, persawahan kerajaan, Umong Meusara, tanah kerajaan, taman kerajaan dll. 

Dengan adanya  perlindungan sejarah maka situs dan cagar budaya di Aceh akan selalu terjaga sampai akhir masa.

Narasumber Ustadz Tengku Mawardi Usman

Editor : Nofis Husin Allahdji
© Copyright 2022 - SUARADAERAH.ID