SUARA DAERAH SRAGEN– Di sebuah sudut Dukuh Candi, Desa Plosorejo ,Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen setiap hari terdengar suara desis kompresor dan aroma cat yang khas menjadi simfoni baru bagi warga setempat. Di sinilah, mimpi masa sekolah Suwarno bertransformasi menjadi industri rumahan yang kini mampu "memayungi" kepala para pengendara hingga ke pelosok Indonesia.
Suasana di dalam bengkel produksi terasa begitu hidup. Dalam pantauan, deretan cangkang helm yang mengkilap tertata rapi di rak-rak besi biru yang tinggi. Di sisi lain, tampak seorang karyawan dengan telaten mengecek detail permukaan helm, memastikan setiap lekukan halus sempurna sebelum masuk ke tahap interior. Di sudut ruangan, sebuah kompresor biru besar bersiaga, menjadi jantung bagi proses pengecatan (painting) yang menjadi keunggulan mereka.
Berawal dari Kegelisahan Masa Sekolah
Ide bisnis ini ternyata bukan muncul mendadak. Suwarno mengenang masa sekolahnya saat ia mendambakan helm berkualitas dengan model trendi, namun selalu terbentur harga yang selangit.
Kegelisahan itulah yang kemudian bertemu dengan realita sosial di desanya, yakni banyak pemuda yang menganggur. "Saya belajar proses produksinya sekaligus sistem pemasarannya. Niatnya sederhana, ingin menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar," ujar Suwarno.
Dimulai dengan hanya 10 karyawan pada awal 2024, kini usaha Suwarno berkembang pesat. Sebanyak 40 warga lokal kini menggantungkan hidup di sana, mengubah status pengangguran menjadi pengrajin terampil.
Meski industri rumahan, Suwarno tidak main-main soal keamanan. Ia memastikan seluruh produknya, terutama merek kebanggaan Sragen, ADT Helmet, telah mengantongi izin SNI. Untuk membuktikan kualitas bahan bakunya yang kuat, Suwarno tak ragu mendemonstrasikan kekuatan helmnya dengan cara dibanting.
Kepercayaan pasar pun tumbuh. Manager operasional, Alvio Yoggy Bondan Yonanda, mengungkapkan bahwa saat ini target produksi mereka mencapai 1.000 helm per hari. "Kami mulai operasional penuh sejak Maret 2024. Saat ini distribusi sudah menjangkau Malang, Surabaya, Jogja, hingga Tangerang. Bahkan, kami menerima pesanan khusus dari Bali," jelas Alvio.
Selain memproduksi merek sendiri, bengkel ini juga menjadi dapur produksi bagi merek lain. Salah satu layanan unggulannya adalah custom painting dan pengerjaan interior helm. Bagi komunitas atau distributor yang ingin memiliki desain khusus, mereka melayani pesanan dengan minimal order 100 unit.
Kini, dari sebuah desa kecil di Gondang, helm-helm hasil tangan warga lokal Sragen siap bersaing di jalanan kota besar. Bukan sekadar pelindung kepala, setiap helm yang keluar dari pabrik kecil ini adalah simbol kemandirian ekonomi masyarakat Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang.
Jurnalis Wahono.


Social Header