SUARA DAERAH SRAGEN - Pagelaran wayang kulit yang menghadirkan 20 dalang muda di Omah Londo, Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen, (22-23/11/2025) digelar untuk merayakan Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November, sekaligus memperingati Hari Pahlawan 10 November.
Kepala Bidang Pembinaan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Johny Adhi Aryawan, menyampaikan peringatan Hari Wayang kali ini dilakukan sebagai upaya meregenerasi dalang serta memberikan ruang ekspresi bagi seniman lokal Sragen.
Tidak hanya itu, pagelaran ini dikemas lebih tematik dengan penekanan pada sejarah lokal. Dia menyebut pagelaran ini menjadi momentum untuk menghadirkan kembali narasi perjuangan daerah melalui media pewayangan, salah satunya lewat lakon Nyi Sumeni, perempuan telik sandi asal Sragen yang akan diperankan oleh Ki Dalang Hartono menggunakan karakter wayang khusus.
“Tema revolusi kemerdekaan di Sragen menjadi dasar penting untuk mengangkat tokoh perempuan seperti Nyi Sumeni, yang bukan hanya sosok pejuang, tetapi juga ibu sekaligus pendidik. Melalui lakon ini, para dalang muda mampu mengaktualisasikan kembali nilai perjuangan dalam konteks seni pewayangan,” ujar Johny.
Ia menambahkan langkah tersebut merupakan terobosan yang perlu terus dikembangkan oleh para dalang muda agar potensi Sragen dalam melahirkan gagasan baru baik dalam lakon, karakter, maupun properti dapat terus tumbuh tanpa meninggalkan pakem tradisi.
“Kami terus mendorong para pelaku seni, khususnya dalang muda, untuk berinovasi agar seni wayang tetap menarik bagi generasi masa kini,” ujarnya.
Wakil Bupati Sragen, Suroto, menyampaikan apresiasi sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung pelestarian seni pedalangan. Ia menyebut Gondang memiliki nilai historis penting sebagai tanah kelahiran Nyi Suharni Sabdowati, dalang perempuan legendaris asal Sragen, sehingga pelestarian dan regenerasi dalang muda menjadi langkah yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian serius.
“Mari kita bergotong royong menjaga dan melestarikan seni budaya wayang agar tetap hidup dan menjadi identitas kebanggaan daerah kita,” pesan wakil bupati Sragen.
Jurnalis : Sriwahono.


Social Header