SUARA DAERAH SRAGEN 24/11/2025
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi sorotan dan sasaran kritik para wali murid di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. Alih-alih mendapatkan asupan nutrisi standar, siswa justru disuguhi menu yang dinilai "asal-asalan" dan jauh dari kata layak.
Gelombang protes pun meledak, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) segera turun tangan mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gondang 1.
RW, salah satu wali murid di SD Swasta di wilayah Gondang tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Kenyataan yang diterimanya, menu MBG yang diterima anaknya, kentang rebus yang kurang layak, daging ayam yang keras seperti batu, hingga buah yang memprihatinkan. "Menunya itu kentang dan jeruk kecil yang kecut banget, akhirnya tidak dimakan anak-anak. Bahkan sempat pernah pisang mentah. Telur pun tidak utuh, tapi diorak arik," ujarnya Senin (24/11/2025).
Pihaknya sempat protes ke sekolah, namun hasilnya mengecewakan. "Memang ada perbaikan sehari, menunya jadi bagus. Tapi setelah itu? Kembali ke 'stelan pabrik'. Ayamnya keras lagi, tak tersentuh," ungkap RW dengan nada kesal.
RW menyoroti ketidakadilan yang terjadi. Dengan sumber dana yang sama setiap dapur SPPG, namun kualitas menu terlihat timpang dibanding dapur SPPG wilayah lain. "Di SPPG lain, menunya bisa burger, sandwich, atau roti bakar. Di sini? Roti mingguan yang kalau di pasar harganya cuma Rp 3.000, ditambah pisang mentah yang masih dibungkus plastik. Jeruknya pun kecil-kecil seperti jeruk peras yang kecut untuk wedangan," bebernya.
Mirisnya lagi, asupan protein hewani dinilai sangat minim. Selama program berjalan, menu ikan tidak pernah mampir ke asupan gizi siswa. Telur utuh sangat jarang, lebih sering telur orak-arik yang porsinya diragukan.
"Kalau orak-arik kan nggak mungkin satu satu telur. Ayam pun potongannya kecil sekali, mungkin satu ekor dibagi 16," tambahnya.
Pihak wali murid pernah coba protes melalui akun ID SPPG Gondang 1 berakhir nihil tanpa respons. Bahkan, orang tua yang nekat melapor langsung ke kabupaten sempat ditegur karena dianggap melangkahi wewenang sekolah.
Jeritan wali murid ini dibenarkan oleh Anggota DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto. Politisi Partai NasDem ini mengaku ponselnya setiap hari banjir kiriman foto menu tak layak dari para orang tua.
Bambang Pur juga membongkar dugaan pelanggaran fatal yang dilakukan SPPG Gondang 1. Selain kualitas makanan yang buruk, lokasi operasional dapur umum tersebut ternyata menyalahi aturan portal wilayah.
"SPPG Gondang 1 itu portalnya di Kecamatan Gondang, tapi fisiknya dibangun di Kecamatan Sambungmacan. Ini jelas di luar portal dan pelanggaran administratif. Kok bisa beroperasi?" kritiknya tajam.
Atas dasar ketidaksesuaian administrasi dan buruknya pelayanan, Bambang mendesak tindakan tegas. "Ini uang rakyat, uang negara. Tidak bisa main-main. Saya akan laporkan ke BGN dan minta (SPPG Gondang 1) ditutup saja untuk dievaluasi total," pungkasnya.
Menanggapi polemik ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)Sragen, Agustin Sri Sumiwi, menyatakan telah menerima keluhan tersebut. "Ini baru kami sampaikan ke tim mas terkait hal tersebut," ujarnya.
Jurnalis: Sriwahono.


Social Header