Nenek Jompo dan Lumpuh Menjadi Perhatian Khusus Setiap Pagi Syarifatullah


Kabupaten Bogor(JBN) - 

Mak Iyoh seorang nenek berusia 81 tahun. Hidup seorang diri tanpa keluarga disampingnya. Hal ini menjadi perhatian dari Pria bernama Syarifatulloh berusia 50 tahun.

Menurut Syarifatulloh, Nenek satu ini mengalami kelumpuhan total,' di pergelangan kakinya. Sehingga Ia harus ada yang memperhatikan dari pihak orang lain. Kami melihatnya sangat prihatin sekali, melihat kondisi Mak Iyoh.

Mak Iyoh itu tidak bisa makan sendiri, serta berjalan ke kamar mandi itupun juga tidak bisa. Makanya Kami alhamdulillah nya tetangga Mak Iyoh, mau Kami memintakan tolong" untuk merawat Mak Iyoh kepadanya.

 Padahal Teteh yang merawat Mak Iyoh itu, juga sama kehidupan pas pasan. Kami juga banyak banyak terimakasih dengannya, yang telah peduli merawat Mak Iyoh.

Bersyukurnya kami panggil warga kampung Bubulak, Rt 02/09 desa Laladon yang juga tidak jauh dari tempat tinggal Mak Iyoh. untuk peduli merawat dia, dan memberikan makan sehari hari. Tentunya semua perawatan dan makan Mak Iyoh kami yang suplai, melalui teteh, tetangga Mak Iyoh.

Kesenjangan sosial wujud kepedulian sesama manusia. Hal itu dilakukan rutinitas oleh Syarifatulloh peduli dengan jompo (dhuafa) dan anak yatim piatu.

Syarifatulloh merupakan seorang bapak dikaruniai 3 anak dan Istri, yang selalu menemani kegiatan sosial mereka. Syarif sapaan akrab sehari hari, melakukan hal ini sejak semasa remaja dahulu.

Pria berdarah Lampung dan Banten ini, menjadi panutan bagi para sahabatnya maupun warga lingkungan tempat Ia tinggal. Syarif bercerita pada crew media, tentang perjalanan nya yang pahit dan prihatin hingga saat ini.

Bentuk ke Sosialan Syarif patut di contoh. Sifat dan peduli membantu sesama insan, sudah Ia lakukan. Dan kewajiban itu diawali kita saling peduli sesama umat manusia. Apalagi kaum dhuafa dan anak yatim piatu. Ulas Syarif.

Jangan ada beranggapan kita peduli dengan mereka, kantong pendaringan kita jadi berkurang dan miskin. Kalau kita berangkat dengan hati nurani, Insya Allah karunia dari Allah tidak tertukar. 

Walau kita keadaan ekonomi minim, akan tetapi kita mendapatkan ganjaran dari sang pencipta itu mutlak kita rasakan. Kami melakukan hal kegiatan Sosial ini, tidak mempunyai apa apa bahkan materipun,' kami pas - pasan. Ujar Syarif.

(Red)
Editor: Ahdhia Putri Insyira
Red suaradaerah.id

0 Komentar