Breaking News

Maraknya Daging Beku Ilegal , Peternak Sapi Lokal Mengeluh,Harap APH Bertindak!


PONTIANAK. Supriono, seorang peternak sapi dari kelompok Swakarya Mandiri yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional, Gang Cipta Karya, mengungkapkan keluhannya terhadap lemahnya penjualan sapi potong lokal. Supriono menyatakan bahwa masuknya daging ilegal, terutama daging beku yang beredar di pasaran, menjadi penyebab utama turunnya minat pembeli terhadap daging segar lokal. Ungkap nya kepada Awak media, Sabtu,(31/08)


"Situasi ini sangat meresahkan kami, terutama saya sebagai peternak. Untuk memotong sapi dan menjualnya ke pasar saja sudah sangat sulit karena para pedagang dan tukang potong di pasar mengeluh daging segar tidak laku," ujarnya.


Menurut Supriono, masyarakat lebih memilih daging beku yang ilegal, yang membuat daging segar tidak laku di pasaran. Kondisi ini semakin parah dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada momen-momen tertentu seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan bulan Maulid, di mana kebutuhan daging sebenarnya meningkat. Namun, karena maraknya daging beku ilegal, banyak peternak yang kesulitan menjual sapi mereka.


"Sebelumnya, pemotongan sapi di kandang saya bisa mencapai 1 atau 2 ekor per hari. Sekarang, satu ekor saja hanya terjual dalam seminggu," tambahnya.


Supriono berharap agar aparat penegak hukum (APH) segera turun ke lapangan untuk menindak tegas peredaran daging ilegal ini. Ia juga meminta perhatian dari pihak terkait, dengan beredarnya daging beku Ilegal tersebut  mengurangi pendapatan daerah .


Kami berharap kepada Bapak Kapolda Kalbar  untuk menertibkan daging impor ilegal yang merugikan peternak lokal. "Kami sebagai peternak juga butuh makan dan perhatian. Tolong daging yang tidak resmi ini diperhatikan serius," tegasnya.(Tim liputan) 

© Copyright 2022 - SUARADAERAH.ID